https://zalepik.netlify.app

Pengkondisian di JavaScript


Daftar Isi
Share

Pengkondisian adalah pernyataan atau statement yang digunakan untuk membuat keputusan berdasarkan kondisi tertentu. Di JavaScript, pengkondisian dapat dilakukan menggunakan if/else statement atau switch case statement.

If/Else Statement

If/else statement digunakan untuk mengeksekusi suatu blok kode jika suatu kondisi bernilai true dan mengeksekusi blok kode lain jika kondisi bernilai false.

Contoh:

  
let angka = 10;

if (angka > 0) {
  console.log("Angka positif");
} else if (angka < 0) {
  console.log("Angka negatif");
} else {
  console.log("Angka nol");
}
  

Pada contoh di atas, jika nilai variabel angka lebih besar dari 0, maka program akan menampilkan teks “Angka positif”. Jika angka lebih kecil dari 0, maka program akan menampilkan teks “Angka negatif”. Jika angka sama dengan 0, maka program akan menampilkan teks “Angka nol”.

Selain kondisi satu kali, kita juga dapat menggunakan kondisi bersarang dengan if/else statement.

Contohnya:

  
let nilai = 80;

if (nilai >= 90) {
  console.log("Nilai A");
} else if (nilai >= 80) {
  console.log("Nilai B");
} else if (nilai >= 70) {
  console.log("Nilai C");
} else if (nilai >= 60) {
  console.log("Nilai D");
} else {
  console.log("Nilai E");
}
  

Pada contoh di atas, kita menggunakan kondisi bersarang untuk menentukan nilai huruf berdasarkan skor nilai yang diberikan. Jika skor lebih besar atau sama dengan 90, program akan menampilkan teks “Nilai A”. Jika skor di antara 80 dan 89, program akan menampilkan teks “Nilai B” dan seterusnya.

Switch Case Statement

Switch case statement digunakan untuk mengevaluasi suatu ekspresi dan mengeksekusi blok kode tertentu berdasarkan nilai dari ekspresi tersebut.

Contoh:

  
let hari = 3;

switch (hari) {
  case 1:
    console.log("Hari Minggu");
    break;
  case 2:
    console.log("Hari Senin");
    break;
  case 3:
    console.log("Hari Selasa");
    break;
  case 4:
    console.log("Hari Rabu");
    break;
  case 5:
    console.log("Hari Kamis");
    break;
  case 6:
    console.log("Hari Jumat");
    break;
  case 7:
    console.log("Hari Sabtu");
    break;
  default:
    console.log("Hari tidak valid");
    break;
}
  

Pada contoh di atas, program akan menampilkan teks “Hari Selasa” karena variabel hari memiliki nilai 3. Jika nilai hari tidak sama dengan nilai yang terdaftar pada statement case, maka program akan mengeksekusi statement pada default.

Switch case statement dapat digunakan ketika kita memiliki banyak kondisi yang ingin kita evaluasi. Kita dapat menambahkan lebih dari satu statement pada setiap case, seperti pada contoh berikut:

  
let buah = "apel";

switch (buah) {
  case "apel":
  case "jeruk":
  case "mangga":
    console.log("Buah favorit");
    break;
  case "anggur":
    console.log("Buah kesukaan");
    break;
  default:
    console.log("Saya tidak suka buah ini");
    break;
}
  

Pada contoh di atas, program akan menampilkan teks “Buah favorit” karena nilai variabel buah sama dengan “apel”. Karena case “apel”, “jeruk”, dan “mangga” memiliki pernyataan yang sama, maka kita dapat menyusun mereka pada satu case tanpa harus menulis ulang kode tersebut.

Pada contoh di atas, program akan menampilkan teks “Buah favorit” karena nilai variabel buah sama dengan “apel”. Karena case “apel”, “jeruk”, dan “mangga” memiliki pernyataan yang sama, maka kita dapat menyusun mereka pada satu case tanpa harus menulis ulang kode tersebut.


Sekian, Semoga Bermanfaat!

Jangan lupa share artikel ini ke orang lain, barangkali mereka membutuhkan. Jangan sungkan hubungi kami bila ada pertanyan. Atau silahkan tinggalkan komentar di bawah dan mari kita berdiskusi.

Share

Pennulis:
Ditulis pada:
Lampung, 2023-02-20

Tag: JavaScript